The
Avengers “Loki yang di tukar”
Di dalam sebuah ruangan yang sangat
megah, empat orang jagoan kelas dunia itu sedang berbincang-bincang, menara
yang menjulang tinggi milik Tony Stark menjadi tempat mereka hang-out
bareng-bareng, seperti lima sahabat dalam film 5cm, bedanya mereka memiliki
tampilan yang aneh-aneh, seperti Tony dengan baju besinya, Hulk dengan tubuh
hijau dan tinggi besar, hawkeye dengan busur panahnya yang setia melebihi
rexona (duilee ngiklan!) serta Steve Rogers yang lagi-lagi memakai baju dan
celana ketat ala senam aerobik. Menara tinggi itu menjadi saksi segalanya,
saksi saat mereka beraksi menumpas kejahatan, sampai-sampai mereka mempunyai
nama samaran masing-masing, Tony dipanggil menara 1, Hulk menara 2, hawkeye
menara 3 dan Steve menara 4. Mereka berjanji saat keluar dari Pondok Pesantren
Madani mereka akan mengejar mimpi-mimpi mereka (lah ini mah script negeri lima
5 menara! -_-).
“Ton, bete nih, begini begini doang
masa hidup gue jadinya” ujar Hawkeye sambil manyun ngelapin busur panahnya. Dia
sangat bete karena semenjak Loki pergi, tidak ada terget yang bisa ia panah,
dia hanya bisa memanah burung, rusa, dan asmara (yang terakhir jangan
dipikirkan).
“Makanya kalo ngga mau bete,
banyakin gebetan!” tandas Tony yang beberapa detik kemudian dihadiahi sambitan
sepatu hak tinggi dari Pepper Potts yang sedang menyiapkan kopi di sudut
biru(eh maksudnya disudut ruangan.)
“Aduh! Jangan ngambek dong yank,
mereka kan Cuma gebetan, di hatiku Cuma ada kamu.” Tony mencabut sepatu hak
tinggi milik kekasihnya yang nancep di kepalanya (sadis!).
“HAHAHAHA PARAH BANGET LO POTTS”
suara menggelegar Hulk membuat semua yang mendengarnya menutup telinga.
“Woi jangan gila dong lo! Suara gede
banget, lagian lo tuh ngga bisa ya ngontrol diri? jangan dikit-dikit jadi ijo!
kesenggol panah gue sedikit jadi ijo, di katain sama bocah hulk gila hulk gila
(kalo di indonesia: bewok gila u a u bewok gila, ngeledekin barongan.) jadi
ijo!” Hawkeye sewot.
“Teman-teman! Tenanglah, kenapa jadi
ribut seperti ini? Saya tidak bisa konsentrasi!” Steve angkat bicara setelah
dari tadi berkutat dengan TTS.
“Hmm, iya iya Steve, take it easy
boy, udah lumayan lama hidup di jaman modern, bahasa lo teteeeeep aje jadul, et
dah heran gue.” Tony komplain dengan aksen betawinya yang kental (what the...)
“Mana Black widow belum
nongol-nongol lagi nih.” Hawkeye teringat dengan gebetannya. Semenjak mereka
bersama dalam grup avenger ini, bunga-bunga cinta mulai bersemi di hati
Hawkeye.
“CIAT CIAT CIAT!!! ADA YANG KANGEN
NIH YEEE HAHAHA.” Hulk tertawa, membuat ruangan
bergetar dan beberepa gelas pecah.(yang sabar yah Tony(^__^)9).
“BERISIIIIK!”Hawkeye memanah Hulk
dengan panah peledak.
Tiba-tiba suara petir terdengar
cetaaar menggelegar dan membahana! Tanda bahwa akan datang seseorang yang amat
mereka kenal.
“Hmmm, akhirnya detang juga nih anak
gledek. Lama amat sih lo nganterin si Loki ke Asgard?” Tony kembali berceloteh.
“Eh.. manusia besi karatan! Lo kira
perjalanan dari sini ke asgard kaya dari amerika ke kanada? Jauuuuuh kaleee.”
Sahut Thor ikutan kesel. (gaya bicaranya sudah lumayan santai, tidak baku
seperti di film.)
“Nih kopi nya, sekarang ada luwak
white kopi. Aman buat lambung!” Pepper Potts datang dengan membawa beberapa
kopi.
“Ssst jangan sebut merek nape,” Tony
langsung ambil tindakan.
“Lah ini kan sponsor kita Tony,
Fanfic ini kan disponsori oleh Luwak white kopi dan Top kopi.” Potts tersenyum
penuh arti.
“yayaya sengganya slogan kopi ini
ngga bongkar bongkar dan bongkar dah -_-“ Tony langsung bete.
“Eh ada Thor, mau minum kopi apa teh
manis?” tawar Potts.
“Hmm...ngga usah, makasih deh.” Muka
Thor terlihat muram sejak awal kedatangannya.
“Hei Thor, kenapa kau bermuram durja
anak muda?” Steve menutup TTS nya. Nyerah karena yang berhasil dia jawab Cuma
no.2 menurun 7 kotak: salahsatu sponsor dari fanfic Avengers, tentu saja TOP
KOPI.
“Ada berita buruk nih guys.” Thor
mendesah.
“APAAN TUH BERITA buruknya?” Hulk
sudah mulai mengecil, suaranya pun sudah tidak sebesar tadi.
“Loki tobat bro.” Ucap Thor lalu
disambut dengan...
“APA?” Tony sampai tidak jadi
menyeruput kopinya.
“APA?” hawkeye menjatuhkan busur
panah kesayangannya dengan tidak sengaja.
“APA?” Steve meremas TTS nya.
“APAAA?” dan Hulk pun kembali
menjadi hijau. (cape deh, baru juga singset -_-)
“apa ngga cukup ya gue bilangin
sekali, reaksinya ngga ada yang laen dah.” Thor malah sempet sempetnya masang
muka bete, bukannya tegang.
“yah kalo Loki tobat, kerjaan kita
sekarang apa dong?” Hawkeye mendesah, duduk lemas sambil kembali memeluk busur
panahnya.
“itu dia, makanya gue bilang ini
berita buruk, ngga ada artinya lagi deh hidup kita sebagai pahlawan.” Thor
melepaskan ikat kepalanya. Rambutnya yang panjang terurai indah (Laaaaaah?)
“Apa artinya pahlawan tanpa ada
penjahat, kita ini sebenernya kayak dua sisi mata uang, yang sebenernya saling
membutuhkan.” Steve merapihkan TTS nya yang tadi ia remas.
“Hmm... Aha! Gue puya ide nih!” Tony
langsung berdiri.
“Eh sayang, ngga boleh nyebut merek
ah, modem Aha! Kan bukan sponsor kita.” Omongan Ppotts paling ngaco dibanding
yang lain.
“Maksud gue bukan Aha! Merek modem
Potts (“wT___T)w”
Tony nangis bombai sambil ngegarukin karpet.
“TERUS APA DONG?” Hulk yang udah
terlanjur jadi gede, ngga bisa mempercepat laju bicaranya.
“Sini gue bisikin.” Mereke akhirnya
berkumpul membuat lingkaran kecil, sambil mendekatkan kepala untuk berunding.
(duilee rahasia nih yee)
---bersambung---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar